Hampir semua media dan fans MotoGP mengelu-elukan Pedro Acosta. Podium ketiga yang diraihnya di Portugal menjadi pemuncak kekaguman semua orang. Apa sebenarnya rahasia Acosta menundukkan GasGas RC16? Berikut seperti disarikan wawancara Pablo Bueno dan Lluís Llurba dengan Acosta di Redbul GasGas.
Bagaimana cara Anda membiasakan diri dengan cepat pada GasGas RC16?
“Memahami cara melesat dari garis start menjadi awal baik, mengerti setting motor untuk balapan panjang dan memahami bagaimana kinerja ban dan rem cakram karbon. Itu beberapa hal istimewa di MotoGP.”
Badan Kurus
Untuk melakukan hal di atas, apakah badan Anda yang kurus ini mampu?
“Terus terang, saya telah melakukan banyak hal-hal kecil di semua segi. Ketika terjun ke MotoGP, badan ini kurus kerempeng. Perlu training untuk penggemukan badan tapi harus tetap berotot. Badan harus selalu fit sepanjang balap terlebih seri di Asia dengan suhu yang panas. Balap dengan suhu udara yang panas sangat menyiksa.”
Bergabungnya Anda ke MotoGP menjadi gunjingan. Apakah hal itu menjadi beban mental dan menimbulkan tekanan batin?
Tidak ada tekanan, tidak ada ekspektasi. Hal terburuk adalah menetapkan harapan yang berlebih. Kami telah bekerja sangat keras di masa test preseason. Tapi hasilnya masih di permukaan saja. Untuk bisa menganalisa hal sebenarnya hanya di dapat saat bertarung di balapan dan berebut podium.
Baca juga: Ada 2 Sosok Mentor di Balik Penampilan Apik Pedro Acosta di MotoGP
Banyak komentar macam-macam dari pihak luar, tapi kami mencoba realistis saja dan take it easy. MotoGP ini berubah drastis dalam 10 tahun terakhir. Kemajuan teknis dan aerodinamika membuat motor balap menjadi mirip roket. Jadi penting bagi kita untuk “tetap menginjak tanah”.
Apa komentar Anda ketika banyak orang mensejajarkan Anda dengan pembalap MotoGP papan atas, padahal kala itu musim kompetisi belum berajalan?
Saya diminta tenang dan kalem saja. Kami berharap musim kompetisi ini berjalan baik, belajar dan klasemen naik sedikit demi sedikit. Kami lihat hasilnya dalam balapan nanti, barulah ditetapkan target yang realistis. Terlalu berlebihan bertarung memperebutkan juara dunia. Tapi saya dan tim akan berusaha kompetitif di pertengahan musim.
Apa yang Anda pelajari dari Moto2 yang bermanfaat ketika terjun di MotoGP?
Yang saya pelajari dari Moto2 adalah menjalani dengan sangat kalem dan santai. Tidak ada gunanya stres dan terburu-buru. Karena semua akan tiba pada waktunya. Lagi pula keinginan yang berlebih atas terlalu bernafsu untuk meraih sesuatu justru akan merugikan. Akan menutupi akal sehat dan akan membuat kehilangan konsentrasi, membuat kesalahan dan akhirnya berakhir sedih. Tahun pertama saya di Moto2 seperti itu dan kini saya akan melakukan hal yang sama.
Baca juga: Acosta Bikin Kacau Peta Pesaingan
And finally, apa pendapat Anda mengenai musim kompetisi sekarang?
Antara khayalan dan keinginan luar biasa sebagai babak baru dalam karier profesional saya. Saya sangat antusias dan sangat The illusion and the desire to start this new chapter of my professional career. I’m very excited and I’m very termotivasi bergabung di tim balap elit, Red Bull GASGAS Tech3, yang mempercayai saya dan saya akan memberikan segenap kemampuan.
Sehingga perjalanan yang dijalani saya dan tim akan penuh dengan penghargaan. Perjalanan di depan masih panjang, masih banyak hal perlu ditingkatkan. Namun dengan pikiran jernih, kami yakin akan bisa menjalani hal luar biasa ini bersama.
[foto: Redbull]