Ajang balap motor konversi listrik bertajuk PLN EV Conversion Race 2024 di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat Minggu 22 Seotember 2024, digelar oleh PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ajang balap konversi motor listrik ini, merupakan salah satu kampanye pemerintah.
Untuk menciptakan ketahanan energi dan mencapai misi mengurangi emisi karbon.
Menurut Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM mengatakan, pemerintah terus mencari cara untuk dua hal. Pertama, menempatkan ketahanan energi, kedua menurunkan emisi.
“Kita dengan menggunakan listrik untuk kendaraan, listriknya dari pembangkit di dalam negeri, dengan menggunakan listrik, emisinya bisa berkurang,” tambah Dadan.
Ajang adu kebut motor konversi listrik 2024 ini, digelar sebanyak dua seri, pada 22 September dan 13 Oktober 2024.
Balap sepeda motor listrik konversi ini, telah mengadopsi peraturan teknis balap sepeda motor listrik sesuai dengan regulasi IMI.
PLN EV Conversion Race 2024 melombakan dua kelas, yakni balap sepeda motor listrik 2kW sebanyak 12 lap.
Juga ada kelas kategori EV Endurance, yang menguji ketahanan motor konversi listrik 2kW tersebut selama 2 jam di sirkuit balap.
Disamping itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) yang juga mendukung ajang ini.
Menurut Aismoli, PLN EV Conversion Race 2024 merupakan salah satu upaya pemerintah, untuk mengenalkan keandalan motor listrik, termasuk konversi, kepada masyarakat.
Menurut Budi Setiyadi mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk memberikan pembelajaran dan edukasi.
“Masih banyak masyarakat, yang nampaknya masih belum tahu bahwa sepeda motor listrik, baik itu yang baru dan terutama yang konversi sebetulnya kualitasnya sama dengan motor combustion engine (bensin),” kata Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi.
Balapan Motor Konversi Listrik Sebagai Pembuktian
Untuk membuktikan bahwa kekuatan motor listrik, bisa digunakan untuk balapan adalah dengan dibukanya kelas endurance.
“Tuh lihat, buktinya motor konversi listrik kuat dipakai untuk balapan endurance selama dua jam,” bilang Farid Sungkar, Pimpinan Lomba, kepada Motosport.id.
Farid Sungkar pun menjelaskan bahwa EV endurance ini akan berjalan selama dua jam, setiap maksimal 35 menit bisa melakukan penggantian pembalap.
“Selain ganti pembalap, tim juga dipersilahkan untuk sekalian mengganti baterai, jika memang dianggap harus diganti,” bebernya.
Senada dengan Farid Sungkar, Tommy Huang bos BRT sebagai penyedia motor listrik penggerak menyebutkan, bahwa ajang ini sebagai pembuktian.
“Banyak orang yang bilang, motor listrik itu mudah terbakar, tidak kencang. Makanya pada ajang ini sebagai pembuktian untuk menjawab isu yang berkembang di masyarakat terhadap motor listrik,” pungkasnya.