Kayak cabe rawit merah. Ukurannya kecil, warna merah, larinya pedes. Nampol. Ini soal motor balap ukuran ban 10 inch dengan brand AP10. Motor model sport ini lahir dua tahun silam karena Acid, nama aslinya Rachmat Alrasyid, punya kepedulian. Pada anak-anak yang suka balap.
AP10 ini 80% komponennya bikinan lokal; mulai sasis, T-bridge atas bawah, swing arm, foot step, handle bar semua rancang bangun SDN Product Bandung. Sedangkan mesin dan shockbreker depan masih didatangkan dari luar negeri. Oh ya, ban Pirelli sudah bikinan Indonesia. Ada tipe slick atau kembang untuk trek basah
Sering Juara
Secara fisik, motor seharga Rp 59 juta ini sangat mirip motor sport yang dipakai balap motor dunia, cuma ini ukurannya kecil. Suspensi depan sudah up-side-down. “Biar anak-anak kenal dan terbiasa memacu motor dengan bentuk sport,” ucar Acid ketika shooting channel youtube motor_id di Jakarta Selatan.
Baca juga : Siap-Siap Honda CB500 Hornet Akan Meluncur di Indonesia
“Beberapa event balap, AP10 ini sering juara dan mengalahkan merek lain. Malah di kelas untuk umur di atasnya, AP10 juga podium pertama,” ujar Rachmat Alrasyid yang biasa disapa Aicd. Dia ini penggagas motor kecil ini sekaligus produsennya.
Namun, dalam perkembangannya, balap motor kecil (pocket bike) justru mengerucut menjadi balap one make race. Masing-masing merk bikin gelaran sendiri dan pesertanya khusus pengguna merek itu. Menjadi balap sporadis dan terkotak-kotak. Ini menjadi masalah karena mestinya, balap kelas motor kecil, pesertanya bebas mau pakai merek apa, asalkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Mestinya lagi, semua brand punya visi yang sama terhadap kemajuan balap untuk anak usia 6-8 tahun. Agar balap makin ramai dan peserta makin banyak. Jika balap makin ramai, yang diuntungkan kan juga produsen motor kecil. Asal motornya kompetitif. “Harapannya, semua brand berpikiran sama unutk memajukan bibit-bibit pembalap untuk Indonesia. Masalah bisnis penting, tapi seyogianya jangan sampai mengorkankan niat baik itu,” bilang Acid. [Foto: Irvan]