Jorge Martin berhasil meraih podium pertama MotoGP Prancis, Minggu 12 Mei 2024 lalu, di Sirkuit Le Mans.
Namun setelah balapan MotoGP Prancis, Jorge Martin justru malah mengeluarkan uneg-unegnya soal manajemen Ducati.
Uneg-uneg yang dikeluarkan Martin setelah balap di MotoGP Prancis, berhubungan dengan perebutan kursi pembalap tim pabrikan Ducati.
Setelah balapan di MotoGP Prancis, Martin melempar sindiran kepada manajemen Ducati, yang masih ragu untuk menempatkannya sebagai rekan Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 mendatang.
Padahal selama dua musim belakangan, pembalap tim Pramac Racing ini telah membuktikan hal luar biasa di atas motor Ducati Desmosedici GP.
Jorge Martin Mengaku Banyak Tekanan
Bagi Jorge Martin, dirinya sudah tidak perlu membuktikan pantas untuk menjadi pembalap utama di tim Ducati untuk menemani Francesco Bagnaia.
“Bagi orang-orang yang memintaku membuktikan sesuatu kepada mereka, aku tak perlu membuktikan apapun,” bilang Jorge Martin, dikutip Motosport.id dari Todocircuito.
Menurutnya, dirinya adalah kandidat terkuat karena bisa menggeber Ducati Desmosedici secara kencang.
Makanya pembalap yang punya nomor start 89 ini mengaku kesal, lantaran masih ada pihak termasuk manajemen Ducati, yang meragukan kemampuannya karena terjatuh di Jerez.
Padahal sepanjang dua musim ia sudah menunjukkan kekuatannya, termasuk penampilan sempurna di Le Mans kemarin.
“Bisa saja aku finish ketiga, tapi aku menunjukkan determinasi, tidak mudah melewati Pecco. Ia menyalip dengan sangat baik dan sulit bagiku mendekat ketika mengerem. Luar biasa di sana ada dua juara (MotoGP) dan aku sangat bahagia mengalahkan mereka,” tegas Martin.
Dirinya juga mengaku bahwa akhir-akhir ini banyak mendapat tekanan, kemudian dia jawab tekanan itu dengan performa yang baik.
“Aku mendapat banyak sekali tekanan, aku ingin menikmati balapan, dan aku sangat senang dengan apa yang telah kami raih,” pungkasnya.