Insiden jatuhnya Jorge Martin hingga patah tulang di Sepang, memicu munculnya silang argumentasi antara tim Aprilia dan Michein sebagai pemasok ban untuk MotoGP. Dua pihak ini tidaksepakat soal penyebab kecelakaan pada sesi uji coba. Intinya, Aprilia menolak interpretasi Michelin atas data kecelakaan dan menuntut pemasok ban itu bertemu dengan semua tim untuk mengatasi apa yang disebut Aprilia sebagai situasi keselamatan ‘kritis’.
Kecelakaan itu menyebabkan Martin diterbangkan ke Spanyol untuk menjalani operasi patah tulang jari kanan dan retak kaki kanan akibat terbanting keras di tikungan 2 pada awal hari pertama pengujian Sepang pada hari Rabu.
Cedera tersebut memaksa Martin absen dari sisa tes pramusim, dan Aprilia mengonfirmasi tidak ikut test pra musim di Buriram, Thailand minggu depan.
Setelah insiden itu manajer tim Aprilia, Massimo Rivola dengan tegas mengatakan di depan banyak wartawan, tidak ada indikasi yang aneh dengan data komputer tentang motor dan juga gaya berkendara Martin. Satu-satunya dugaan adalah soal ban.
Menanggapi hal itu pihak Michelin mempertanyakan usia ban yang dipakai, cara pengangkutan ban dari asal hingga ke sirkuit dan proses pemanasan ban sebelum dipakai. Piero Taramasso, manajer motorsport Michelin, langsung menggelar audiensi dengan media dan mengatakan penyelidikan telah dilakukan pihaknya.
Pengukuran suhu permukaan ban yang digunakan Aprilia tampak normal. Namun mengukur di permukaan luar setelah pemanasan tidak mencerminkan suhu ideal ban dari sisi dalam. Taramasso menunjukkan bukti, ‘suhu lapisan dalam’ ban Martin adalah 15 derajat lebih rendah dibandingkan motor Marco Bezzecchi di awal latihan.
“Ini selisih yang signifikan. Ditambah lagi, kondisi lintasan saat itu dingin, berangin, kotor karena malam sebelumnya hujan. Suhu aspal 30 derajat yang biasanya 50an. Kondisi [lintasan] sangat buruk dan ban belum mencapai suhu ideal, adalah penyebab Martin jatuh,” kata Taramasso.
Suhu ban sisi dalam sebenarnya bisa diakses tim dari data Michelin. Tapi Taramasso bilang kebanyak tim hanya memilih memeriksa suhu permukaan luar saja. Alasannya lebih mudah dan gampang.
Ditanya apakah Aprilia setuju dengan temuan Michelin dan tidak lagi menyalahkan ban, Taramasso menjawab, “Sebelum jumpa media ini saya sudah ngobrol dengan mereka. Tentu bertukar laporan dengan mereka. Mereka mengerti karena yang kami tampilkan adalah data. Bukan pendapat saya, bukan pendapat Anda. Hanya angka dan data saja. Mereka percaya pada data.”
Tapi tanggapan Aprilia beda. Dalam siaran pers Jumat malam menegaskan bahwa data Aprilia sama sekali tidak membenarkan pernyataan Piero Taramasso.
Baca juga : Tes Motogp Sepang 2025 Hari Ke-1 Makan Tiga Korban, Salah Satunya Jorge Martin Harus Operasi
“Keselamatan pembalap harus menjadi prioritas dan saya menyarankan kepada Taramasso untuk mengadakan pertemuan dengan semua tim guna menangani masalah ini secara konstruktif. Situasi ini sudah jelas kritis, “ jelas Massimo Rivola sambil menceritakan beberapa pembalap lain juga jatuh dan cedera.
Sebut saja, Raul Fernandez pembalap Trackhouse Aprilia mengalami patah tangan pada week end di Sepang. Demikian juga Fabio Di Giannantonio dari VR46 Ducati mengalami patah tulang selangka.
(Foto Michelin Motosport)