Kabar tentang masalah keuangan yang dialami oleh KTM, memang sudah terdengar lama. Bahkan pabrikan asal Austria ini terancam bangkrut.
Masalah keuangan tersebut, membuat pabrikan yang identik dengan warna oranye ini, harus meninjau ulang aktivitasnya.
Termasuk aktivitasnya di dunia olahraga otomotif, seperti MotoGP, Moto2, Moto3 dan Red Bull Rookies Cup.
Seperti dikutip dari Motosan, perusahaan induk KTM AG mengalami kebangkrutan, yang berdampak pada anak perusahaan ya seperti KTM Components dan KTM Research and Development.
Baca juga: Hanya KTM yang Belum Bisa Pakai Jasa Muridnya Valentino Rossi
Kini ketiga perusahaan tersebut, memiliki hutang bersama sebesar 2,9 miliar euro (Rp 48 triliun), hal itu tentu juga berakibat pada nasib 3.600 pekerja yang terancam.
Upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan pun sudah dilakukan, seperti memberhentikan ratusan pekerja baik tambahan maupun karyawan.
KTM pun mengalami surplus, sebanyak 100 rinu sepeda motor tidak terjual, membuat upaya mengurangi produksi dan menerapkan pengurangan jam kerja pun dilakukan.
Nasib KTM di MotoGP
Selain itu, upaya untuk menyelamatkan perusahaan pun akan berdampak pada proyek mahal yang sedang dilakukan di olahraga otomotif.
Di MotoGP, pabrikan motor yang terkenal dengan slogan Ready To Race, harus mengeluarkan dana sebesar 70 Juta Euro atau setara dengan Rp1,1 Triliun di setiap tahunnya.
Di luar dari pentas para raja, pabrikan asal Austria ini pun tengah menjalankan program hingga level junior.
Sebut saja, Red Bull Rookies Cup sebagai ajang pembibitan pembalap muda, selain itu mereka pun punya tim di Moto3 dan Moto2.
Baca juga: Pembalap KTM Statusnya Sama, Tak Kenal Tim Satelit
Tentu logis jika beragam program yang sudah dijalankan, akan dievaluasi mengingat tujuan untuk menyelamatkan perusahaan.
Di kelas para raja alias MotoGP, sepertinya agak aman lantaran memiliki kontrak hingga 2026.
“Untung motor untuk MotoGP musim depan sudah siap, itu sangat membantu kami dalam situasi saat ini,” bilang Pit Beirer, Motorsport Director KTM.
Tapi ingat, pada tahun 2027 nanti MotoGP akan berubah format, ride height adjuster akan dilarang.
Baca juga: Angin Segar Ini Bikin Bastianini dan Vinales Merapat ke Tech3 KTM
Selain itu, pengurangan aerodinamis secara drastis, dan pengenalan mesin 850 cc yang lebih kecil, dari mesin 1.000 cc.
Tentu perubahan tersebut akan memakan biaya mahal, lantaran pabrikan harus mengeluarkan budget untuk merancang sepeda motor yang hampir sepenuhnya baru.
Nah pertanyaannya, ketika kontraknya habis pada tahun 2026, apakah jenama yang identik dengan warna oranye itu akan memperpanjang kontraknya?
“Rencana perpanjangan kontrak ini ditunda, sampai kami mengklarifikasi bagaimana kami akan melanjutkannya,” pungkas Beirer.