Bagi kami, kawan sekantor di Tabloid Otomotif jaman dulu, mas Nanang Baso orangnya komplit. Kalau lagi koreksi hasil foto yang kurang bagus, dia ngomongnya keras dan berapi-api. Anak-anak baru jelas ciut nyalinya. Di lain waktu, mas Nanang ini sangat mengayomi kawan-kawan manakala dalam kesulitan. Di kesempatan berbeda, mas Nanang ini juga terkenal sangat romantis dan lembut hati.
Mungkin karena karakter yang komplit itu, mas Nanang dipanggilnya sebagai Babe. Bapak. Selain karena dia memang paling tua di antara kami semua kala itu. Mas Sabastian, Endi Supriatna, Zulkifli BJ, Agus Langgeng masih kalah jumlah usianya.
Kelewat panjang ceritanya liputan bareng mas Nanang karena sekitar 20 tahunan kami dalam Otomotif Grup Kompas Gramedia. Meskipun, aku pindah-pindah ke majalah Motor, Tabloid Motor Plus, Majalah Top Gear Indonesia dan terakhir di Otomotif TV. Sementara mas Nanang setia di tabloid Otomotif sembari memantau kualitas foto di seluruh media otomotif di Jl. Panjang 8A, Jakarta Barat.
Namun yang membekas ketika dadakan liputan GP500 di Eastern Creek, Australia tahun 1995. Jaman itu belum ada traveloka atau booking.com hingga kami go show ke sirkuit selekas mendarat di Sydney. Tanpa punya kamar hotel. Kopor di titip di panitia sambil minta bantuan mencarikan kamar hotel. Seru tapi juga deg-degan.
Mas Nanang yang sempat terkena covid 2X, masih aktif kumpul-kumpul di Motoran Tugeder. Ini kumpulnya kawan-kawan fotografer dan jurnalis lintas media. Kami masih sering turing tipis-tipis ke Puncak, Bogor, atau sekadar Sunmori ke Pluit, Kelapa Gading dan lain-lain. Dia masih terampil naik Nmax meski usianya 73.
Biasanya, mas Nanang menyapa di grup WA. Apa kabar broque? Begitu dia sering menulis. Jika dia tidak menyapa, mungkin karena lagi asyik mobilan ke Madiun atau ke Bali bareng Agus Langgeng atau Robin Ong.
Ketika 10 hari kemarin mas Nanang tidak nongol di WA grup, aku mikirnyam dia lagi pergi. Rupanya, dia dirawat di RS Sari Asih Ciledug, Tangsel karena asma. Dan dia tidak pernah mau ngabari kawannya manakala sakit.
Jumat, 22 November 2024 mas Nanang berpulang sekitar pukul 10 pagi. Diiringi hujan deras, jenasah mas Nanang disholatkan di masjid Puri Beta dan langsung menuju Cirebon untuk dimakamkan di sana.
Selamat jalan Mas. Aku dan banyak kawan-kawan bersaksi mas Nanang orang baik. Semoga Allah memberi pengampunan atas segala salah dan khilaf, serta memberikan surga untuk mas Nanang.
Aamiin.