Ada yang menarik ketika MotoGP Belanda berlangsung, Marc Marquez terlihat seolah mempersilahkan pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio menyalip dirinya.
Kejadian tersebut terjadi ketika balapan baru memasuki lap ke 8, tepatnya pada tikungan 9.
Jika kita menonton dari layar kaca, terdapat tayangan ulang yang memperlihatkan, Marc Marquez menoleh ke belakang lalu tangan kirinya memberi kode menunjuk ke depan.
Tak lama setelah itu, pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team tersebut bernomor 49 ini, menyalip Marc Marquez secara mudah.
Nah setelah balapan, ternyata terkuak maksud dari kode yangvduberikan Marquez kepada Giannantonio.
Marquez memang sengaja, meminta pembalap yang akrab dipanggil Diggia ini untuk menyusulnya.
Pasalnya tekanan bannya terlalu rendah, akibat cuaca dingin saat balapan.
Sehingga Marquez memutuskan untuk membuntuti Diggia, untuk menaikkan tekanan bannya.
Namun setelah tekanan bannya dirasa cocok, Marquez pun kembali menggeber motornya.
Prestasi Pembalap Pertamina VR46 di MotoGP Belanda
Diggia pun mengakui tikungan di Assen karakternya cepat, jadi jika ban depan kondisi tekanannya dingin, maka akan selip dan terjatuh.
Tapi Diggia tak tahu motivasi yang dilakukan Marquez, tapi hal tersebut memungkinkan untuk terjadi.
“Saya jelas terkejut, karena baru pertama kali saya mengalami hal tersebut,” bilang Diggia, dikutip dari GPOne.
Giannantonio mengaku sangat puas atas hasil ini, karena ia tampil kompetitif dan sangat dekat dengan podium.
Pembalap berusia 25 tahun ini, sejatinya melewati garis finis di posisi keenam.
Namun, ia diuntungkan oleh hukuman Marquez dan Maverick Vinales.
Vinales yang melewati garis finis di posisi kelima, kedapatan melanggar batas trek di tikungan terakhir dan dihukum mundur satu posisi.
“Saya sangat senang. Balapan seperti ini menyenangkan. Kami bekerja sangat keras dan memperebutkan podium, serta menjadi GP23 terbaik,” bilang Diggia.
“Ini pertarungan yang hebat, kami mengerahkan segalanya dengan motor ini, dan saya merasa terus mengalami kemajuan sebagai pembalap,”.
“Secara umum saya sangat senang. Kami benar-benar cepat dan saya harus bangga pada diri sendiri dan orang-orang di garasi kami,” pungkas Giannantonio.