Balap motor konversi listrik yang gagas oleh PLN dan Kementerian ESDM, di Sirkuit Sentul Karting pada 13 Oktober 2024 berlangsung sukses.
Namun pada tahun 2024 ini, PLN EV Conversion Race hanya digelar 2 seri saja.
Rencananya tahun depan balap motor listrik konversi ini, akan ditambah menjadi 3 seri.
Tapi masih wacana, apalagi karena penyelenggaraan balap motor yang sudah dikonversi ke listrik ini, berkaitan dengan beberapa kementerian, jadi kental banget aroma politiknya.
Baca juga: Es Batu Punya Peran Penting dalam Balap Motor Konversi Listrik
Apalagi, pada akhir bulan Oktober 2024 ini, negara kita akan ganti presiden, yang lama akan diganti presiden baru terpilih.
Semoga saja menteri yang dipilih oleh presiden baru kita, bukan hanya bagi-bagi kue, namun melanjutkan program yang sudah jalan termasuk balap motor listrik konversi ini.
Hussst, sudah jangan terlalu dalam membahas soal politik, kita fokus saja di balap motor yang telah dikonversi ke listrik.
Isi Pada Ruang CVT di Motor Balap Konversi Listrik Beda dengan Motor Bensin
Secara kasat mata, nonton balap motor yang tenaganya sudah dikonversi ke listrik ini, sama seperti kita melihat ajang matik race.
Hal itu disebabkan, banyaknya tim yang menggunakan sasis motor matik, ketimbang sasis motor bebek atau sport.
Hanya saja tidak terdengar suara raungan mesin, lantaran tenaganya menggunakan motor listrik yang memang terkenal senyap.
Nah, karena konversi jadi walaupun sasisnya pakai motor matik, mesin yang digunakan menggunakan tenaga listrik.
Baca juga: Hasil Lomba PLN Balap Motor Konversi Listrik
Sehingga tidak terdapat ruang bakar seperti pada motor konvensional, sumber tenaganya berasal dari baterai.
Menurut Robbi Ramdani, Mekanik dari tim RMS Project 101 menjelaskan, pada motor balapnya terdapat dua baterai, yang masing-masing dayanya 72 volt 20 ampere untuk kelas 2 KW.
“Nah, tenaga dari baterai itu disalurkan ke motor listrik yang isinya dinamo,” jelas mekanik tim asal Sukabumi ini.
Lebih lanjut Robbi menjrlaskan, untuk menggerakkan roda belakang, tenaga daya dari baterai tersebut disalurkan motor listrik ke ruang CVT.
Baca juga: Adu Kebut Motor Konversi Listrik Jadi Ajang Pembuktiaan
“Nah, isi pada ruang CVT ini terdapat dua pully, hanya saja bentuknya berbeda dengan motor bensin,”
“Pully depan tidak terdapat kampas ganda dan per cvt, pada motor konversi modelnya seperti timing belt pada mobil,” beber Robbi.
Robbi juga menjelaskan bahwa, tenaga dari pully depan disalurkan ke pully belakang melalui belt, agar belt tetap stabil diseimbangkan oleh tensioner.
“Oh, motor ini juga terdapat ECU yang berfungsi sebagai otak, terdapat beberapa sensor layaknya motor injeksi,”
“Dari sisi safety, motor ini juga menggunakan sensor kemiringan, sehingga ketika motor jatuh, maka ECU akan memerintahkan baterai untuk memutus daya, jadi mesin motor mati,” pungkas Robbi.