Manajer pribadi Enea Bastianini yakni Carlo Pernat, Ducati sulit untuk memilih pembalap pabrikan lantaran kesalahan dsri Gigo Dall’Igna, General Manager Ducati Corse.
Pasalnya, Dall’Igna membuka pintu untuk Marc Marquez bergabung dengan Gresini Racing musim ini, yang artinya The Baby Alien masuk ke dalam pusaran Ducati.
Jika tidak, mungkin Ducati hanya harus menimbang-nimbang antara Jorge Martin dan Enea Bastianini.
Menurut Carlo Pernat yang dikutip Motosport.id dari Sky Sport Italia mengatakan, kakinya Dall’Igna gemetar saat memikirkan pembalap yang akan menjadi tandem Francesco Bagnaia.
“Namun, ini akibat ulahnya sendiri. Membawa Marc Marquez ke Ducati bikin situasi rumit. Tahun depan ia berusia 32, sementara Enea dan Martin berusia 25 dan 26. Namun, Ducati punya motor terbaik dan berhak melakukan apa pun yang mereka mau,” bilang Pernat.
Ke Mana Enea Bastianini Berlabuh Jika Tidak Dipilih Ducati?
Jika Enea Bastianini kalah dalam persaingan perebutan kursi pembalap pabrikan, maka dia membeberkan ada beberapa opsi tim yang akan dipikih oleh Bastianini.
Pasalnya manajer asal Italia ini menyatakan bahwa, dirinya sudah kontak dengan Aprilia Racing dan Red Bull KTM Factory Racing.
CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, sendiri diketahui sudah mengincar Bastianini sejak 2020.
Di lain sisi, kans Bastianini ke KTM cukup kecil karena tampaknya pabrikan Austria itu bakal menggaet Pedro Acosta.
Di lain sisi, Pernat juga tak menutup kemungkinan bagi Bastianini membela Prima Pramac Racing.
Terutama jika tim satelit tersebut, tetap memutuskan bertahan di Ducati di musim 2025 dan seterusnya.
Sebelumnya, Bastianini sempat hampir membela skuad milik CEO Pramac Generators, Paolo Campinoti, tersebut pada 2022 dan 2023.
Opsi lainnya Bastianini adalah Monster Energy Yamaha. Seperti yang diketahui, kontrak Alex Rins dengan skuad itu akan habis akhir musim nanti.
“Jika tim ini terbentuk, saya tak melihat adanya masalah Enea berdekatan dengan Quartararo, meski ini adalah solusi paling berisiko,” pungkasnya.