Marco Bezzecchi selebrasi bawa kaki kayu bersepatu Dainese usai menang Sprint Race MotoGP San Marino 2025 di sirkuit Misano (13/9).
Bahkan, Alex Marquez pun penasaran tentang hal itu dan langsung bertanya ke Marco Bezzecchi tentang kaki kayu yang dibawa-bawanya itu. Ternyata, ada cerita unik tentang kaki kayu tersebut.
Tak sekedar untuk selebrasi unik layaknya Sang Guru alias Valentino Rossi setiap berhasil menang MotoGP, Bezzecchi bawa kaki kayu yang bersepatu Dainese itu juga ada tujuan.
Tujuannya, untuk mengenang film komedi Italia berjudul Tre Uomini e una Gamba atau dalam bahasa Inggrisnya Three Men and a Leg atau dalam bahasa Indonesia, Tiga Lelaki dan Kaki.
Terinspirasi Film Komedi
“Itu film lama, tahun 1997. Tetapi saya janji ke kamu, itu sangat lucu. Ketika aku kecil, selalu menyaksikannya,” bilang Bezzecchi kepada Alex Marquez di sebelah kanannya.
“Semua di tim saya telah menyaksikannya, maka itu putuskan untuk membuat special helm tentang itu,” tambah Bezzecchi dilansir MotoSport.id dari video MotoGP.
Fabio di Giannantoni yang berada di sisi kirinya pun langsung paham, lantaran sesama pembalap kelahiran Italia. “Ini dari (film; red) Aldo, Giovanni dan Giacomo,” tanya Diggia sembari menunjuk kaki kayu tersebut dan diiyakan Bezzecchi.
Nah, dari cerita film itu sendiri berkisah tentang tiga sahabat, yaitu Aldo, Giovanni, dan Giacomo yang melakukan perjalanan dari Milan ke Gallipoli (di selatan Italia) untuk menghadiri pernikahan Giacomo.
Simbol & Kekuasaan
Mereka juga ditugaskan untuk membawa patung kaki kayu (sebuah karya seni berharga) milik ayah mertua Giacomo (Calderara) yang sangat galak dan berkuasa. Sepanjang perjalanan, mereka mengalami berbagai kejadian lucu, absurditas, dan introspeksi hidup.
Mereka juga bertemu seorang wanita muda bernama Chiara, yang kemudian memicu refleksi tentang cinta, kebebasan, dan arti hidup yang sesungguhnya. Menjadi menarik, kaki kayu yang selalu dibawa-bawa itu juga punya simbol tertentu.
Baca Juga : Veda Ega Terjatuh, Ramadhipa ke-5 di Hasil Race 1 Red Bull Rookies Cup San Marino 2025
Selain merupakan sebuah patung seni mahal, kaki kayu ini juga mencerminkan tentang simbol status dan kekuasan. Maka itu, Sang Mertua memintanya untuk dibawa secara pribadi ke Gallipoli sebagai simbol penting di pernikahan.
Kaki kayu itu juga menjadi simbol makna hidup yang absurd, lantaran menyindir bagaimana orang bisa terlalu serius terhadap hal-hal yang sebetulnya tidak begitu penting.
pada akhirnya di akhir film, mereka mulai mempertanyakan apakah hidup hanya soal mengikuti perintah dan mengejar uang, atau ada yang lebih berarti dari itu.
Tetapi selain itu, kaki kayu ini pun menjadi sumber konflik dan humor di dalam film, karena sepanjang perjalanan, mereka harus menjaga si kaki ini agar tidak rusak. Sehingga, tentu saja menimbulkan banyak kejadian lucu, salah paham, dan masalah.
Wah, jadi gak sabar mau lihat selebrasi apalagi yang dilakukan Bezzecchi kalau menang di MotoGP.
